FT UIR Revisi Kurikulum TI. Dekan FT: Kurikulum Harus Sesuai dengan Kebutuhan  Industri

  • Jumat, 08 Februari 2019 - 20:40:05 WIB | Di Baca : 2028 Kali

 

SeRiau - Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (FT UIR) melakukan kegiatan Workshop Peninjauan Kembali Kurikulum Jurusan Teknik Informatika (TI). Kegiatan yang diadakan selama dua hari, Jumat (8/2) dan Sabtu (9/2) di Hơtel Dafam ịni mendatangkan Prof Dr. Teddy Mantaro SMIEEE

Dekan Fakultas Teknik UIR Ir.H Abdul Kudus Zaini. MT.MS.Tr
saat membuka kegiatan mengatakan kurikulum perguruan tinggi harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Kurikulum program studi harus mampu menjawab  tantangan regional dan internasional agar para lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi untuk bersaing dimasa mendatang. Kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan dụnia industri. Salah satu kompetensi yang penting yakni sikap dan karakter seseorang. Disisi lainnya banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan atau revisi kurikulum. Selain kondisi internal program studi kondisi dan tuntutan kebutuhan, masyarakat terhadap lulusan program studi serta sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu workshop ini salah satu terobosan cepat dan tepat untuk mempertajam pemahaman KKB dan KKNI dalam menerapkan kurikulum." Saya berharap kegiatan ini menjadi tonggak awal untuk menghasilkan rumusan kurikulum yang baik lebih, relevan, efektif dan efesien dalam menerapkan dan melaksanakan kurikulum," kata Abdul Kudus, Jumat (8/2) di Hotel Dafam Pekanbaru

Ketua Program Studi TI UIR  Ause Labellapabsa ST.MCs M .Kom mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan TI UIR melalui perbaruan kurikulum. Mengingat kurikulum TI FT UIR terakhir 2014 dan tahun ini sudah saatnya kurikulum TI harus diperbarui tahun 2019 ini. Revisi kurikulum sesuai dengan KKNI agar lulusan yang dihasilkan bisa menjawab kebutuhan dunia kerja. Untuk memberI masukan, gagasan ide,  kata Ause, TI UIR mengundang stakeholder yang bersentuhan langsung seperti dari ahli komunikasi, kalangan industri, enterprenuer, dosen agama, bahasa indonesia dan bahasa inggris, APJII, praktisi IT, Diskominfo, dan APTIKOM yang berjumlah 43 orang." Saya ingin revisi kurikulum yang kita susun bisa menghasilkan output yang berkualitas" harap Ause

Sementara Prof Dr.Teddy Mantaro SMIEEE mengatakan  saat ini sudah seharusnya kurikulum bisa mengikuti perkembangan índustri sehingga lulusan mempunyai kemampuan spesifik dimasa mendatang. Selain itu, lulusan juga mempunyai kompetensi dỉri dan softskill." Kurikulum harus bisa menyerap kebutuhan dunia kerja. Ini yang harus dipikirkan," kata Teddy (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar